Vaksin Influenza
Sekilas Tentang Influenza
Gejalanya meliputi demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, diare, dan mual atau muntah. Infeksi virus influenza dapat berujung pada komplikasi seperti radang paru-paru, infeksi telinga, kegagalan organ tubuh, bahkan kematian.
Manfaat Vaksin Influenza
Mencegah flu yang disebabkan oleh empat jenis virus influenza yang dapat menyebar dengan cepat melalui percikan air liur atau droplet.
Jadwal Vaksin Influenza
Anak-anak: Untuk anak berumur 6 bulan sampai 9 tahun, diberikan 2 dosis dengan jarak waktu 4 minggu di tahun pertama. Kemudian vaksin ini perlu diulang setiap 1 tahun. Untuk anak berumur di atas 9 tahun, diberikan 1 dosis setiap tahun.
Dewasa & Lansia: Untuk dewasa dan lansia, diberikan 1 dosis dan perlu dilakukan pengulangan setiap tahun.
Komposisi Vaksin Influenza
Vaksin influenza, yang juga dikenal sebagai flu shot, mengandung virus flu yang telah dilemahkan atau diinaktifkan. Komposisi vaksin dapat berbeda setiap tahunnya karena disesuaikan dengan strain virus influenza yang beredar. Komponen utama vaksin influenza meliputi:
- Virus Inaktif atau Dilemahkan: Vaksin flu inaktif mengandung virus flu yang mati, sedangkan vaksin flu hidup melemah (LAIV) mengandung virus flu yang dilemahkan yang tidak dapat menyebabkan penyakit pada orang yang sehat.
- Protein Hemagglutinin: Protein ini ada di permukaan virus flu dan memungkinkan virus untuk menempel pada sel tubuh manusia.
- Adjuvan: Beberapa formulasi vaksin influenza mungkin mengandung adjuvan untuk meningkatkan respons imun.
- Zat Pengawet dan Stabilisator: Digunakan untuk menjaga kestabilan vaksin selama penyimpanan dan penggunaan.
KIPI Vaksin Influenza
- Reaksi Lokal: Kemerahan, pembengkakan, atau nyeri di tempat suntikan.
- Reaksi Sistemik: Demam ringan, kelelahan, sakit kepala, atau nyeri otot.
- Reaksi Alergi: Reaksi alergi ringan hingga jarang, reaksi alergi serius seperti anafilaksis.
Kontradiksi Vaksin Influenza
- Alergi Berat: Terhadap komponen vaksin influenza, seperti protein hemagglutinin atau bahan lain dalam formulasi vaksin.
- Reaksi Serius Sebelumnya: Terhadap vaksin influenza sebelumnya atau reaksi anafilaksis yang terkait dengan vaksin flu.
Perhatian Khusus Vaksin Influenza
- Kehamilan: Beberapa formulasi vaksin influenza lebih disarankan untuk wanita hamil untuk melindungi diri dan janin dari flu.
- Imunosupresi: Perhatikan penggunaan vaksin influenza pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau mereka yang sedang menjalani terapi imunosupresif.
- Histori Kejang: Perhatikan pada individu dengan riwayat kejang, karena vaksin influenza dapat menimbulkan demam sebagai reaksi sampingan.