Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah infeksi virus yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti serta Aedes albopictus, yang umumnya aktif pada pagi dan sore hari. Penyakit ini sering muncul di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia, dan menyebabkan ratusan ribu kasus setiap tahunnya. Penyakit ini tidak hanya menyerang anak-anak, tetapi juga orang dewasa, dan dapat berkembang menjadi kondisi serius jika tidak ditangani dengan tepat.
Penyebab Demam Berdarah Dengue
Virus dengue menjadi penyebab utama DBD, yang terdiri dari empat jenis serotipe, yaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4. Orang yang pernah terinfeksi satu jenis serotipe hanya akan memiliki kekebalan terhadap jenis tersebut dan bukan untuk ketiga serotipe lainnya. Oleh karena itu, seseorang yang pernah terkena DBD masih memiliki risiko untuk terinfeksi kembali oleh serotipe berbeda, bahkan dengan risiko yang lebih tinggi untuk mengalami gejala yang lebih parah.
Nyamuk Aedes yang membawa virus dengue biasanya berkembang biak di tempat-tempat yang mengandung air tergenang, seperti wadah-wadah air di sekitar rumah, misalnya pot bunga, ban bekas, atau ember yang tidak tertutup. Nyamuk ini menggigit manusia untuk menyebarkan virus dari satu orang ke orang lainnya, sehingga lingkungan yang kurang bersih akan meningkatkan risiko penyebaran virus dengue.
Faktor Risiko Demam Berdarah
Demam berdarah cenderung lebih sering terjadi selama musim hujan karena pada periode ini, nyamuk Aedes aegypti berkembang biak lebih banyak. Risiko terkena DBD juga meningkat bagi mereka yang tinggal di daerah dengan angka kasus demam berdarah yang tinggi, terutama di kawasan dengan kepadatan penduduk yang tinggi.
Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami demam berdarah dengan gejala yang lebih parah, di antaranya:
- Anak-anak atau lansia
- Ibu hamil
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Pernah terinfeksi demam berdarah sebelumnya
Gejala Demam Berdarah Dengue pada Orang Dewasa
Gejala DBD pada orang dewasa biasanya mulai muncul sekitar 4-10 hari setelah seseorang digigit nyamuk yang terinfeksi virus dengue. Gejala ini bisa berbeda-beda pada setiap orang, tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Berikut adalah beberapa gejala umum yang dialami:
1. Demam Tinggi Mendadak
Demam tinggi mencapai 40°C atau lebih sering menjadi gejala awal DBD. Demam ini biasanya berlangsung selama 2-7 hari, dan seringkali disertai dengan keringat dingin dan menggigil.
2. Sakit Kepala Parah
Sakit kepala yang intens, terutama di bagian depan kepala, juga menjadi salah satu ciri khas dari gejala DBD.
3. Nyeri di Belakang Mata
Rasa nyeri ini muncul di sekitar mata dan sering kali semakin memburuk saat mata digerakkan.
4. Nyeri Otot dan Sendi
Gejala ini sering disebut “breakbone fever” atau demam tulang, karena menyebabkan nyeri otot dan sendi yang sangat hebat, seolah-olah tulang terasa retak.
5. Mual dan Muntah
Beberapa orang mungkin mengalami mual dan muntah sebagai bagian dari gejala DBD.
6. Ruam Kulit
Munculnya ruam merah di kulit adalah gejala umum yang biasanya terjadi di hari kedua hingga hari kelima setelah demam. Ruam ini dapat terlihat seperti bintik-bintik merah kecil yang menyebar di seluruh tubuh.
7. Penurunan Jumlah Trombosit
Penurunan trombosit atau sel pembeku darah menjadi salah satu tanda khas dari DBD, dan sering terdeteksi melalui tes darah. Jumlah trombosit yang rendah meningkatkan risiko perdarahan.
Ciri-Ciri Demam Berdarah yang Sudah Parah
Jika tidak ditangani dengan baik, DBD dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius yang dikenal sebagai dengue severe atau demam berdarah parah. Pada tahap ini, pembuluh darah mulai mengalami kebocoran, dan jumlah trombosit dalam tubuh semakin turun drastis, meningkatkan risiko perdarahan internal. Beberapa tanda dan ciri-ciri kondisi parah DBD yang perlu diwaspadai antara lain:
- Nyeri Perut Parah
Nyeri yang sangat hebat di bagian perut merupakan salah satu tanda awal kondisi parah DBD yang memerlukan perhatian medis segera. - Muntah Terus-Menerus
Seseorang yang mengalami muntah berulang-ulang setelah demam turun kemungkinan besar sedang mengalami demam berdarah parah. - Perdarahan pada Gusi dan Hidung
Salah satu gejala yang sering muncul pada DBD parah adalah perdarahan spontan pada gusi dan hidung. Hal ini disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah akibat penurunan trombosit. - Darah dalam Urine, Feses, atau Muntahan
Kehadiran darah dalam urine, feses, atau muntahan adalah tanda lain bahwa kondisi sudah serius dan memerlukan penanganan medis segera. - Kesulitan Bernapas
Pada kasus yang sangat parah, penderita DBD bisa mengalami gangguan pernapasan yang dapat mengancam nyawa. - Kelelahan Ekstrem dan Kegelisahan
Perasaan lelah yang ekstrem serta kegelisahan berlebihan dapat menjadi tanda-tanda bahwa tubuh sedang mengalami tekanan berat akibat infeksi.
Penanganan dan Pengobatan Demam Berdarah Dengue
Hingga saat ini, belum ada obat khusus untuk membunuh virus dengue. Pengobatan yang dilakukan bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
- Istirahat yang Cukup
Istirahat total sangat penting untuk membantu tubuh pulih dan melawan virus. - Perbanyak Minum Cairan
Mengonsumsi air putih dalam jumlah banyak membantu mencegah dehidrasi yang disebabkan oleh demam tinggi dan muntah. Cairan elektrolit juga bisa menjadi pilihan untuk menjaga keseimbangan elektrolit tubuh. - Konsumsi Obat Penurun Demam
Paracetamol atau acetaminophen sering direkomendasikan untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri. Namun, hindari aspirin atau ibuprofen karena dapat meningkatkan risiko perdarahan. - Periksa Trombosit Secara Berkala
Memantau jumlah trombosit melalui tes darah sangat penting untuk mengetahui perkembangan penyakit. Jika trombosit turun secara signifikan, dokter mungkin akan menyarankan rawat inap untuk pemantauan lebih lanjut. - Penanganan Medis Intensif untuk DBD Parah
Pada kondisi DBD yang sudah parah, pasien memerlukan perawatan intensif di rumah sakit. Transfusi trombosit atau cairan infus mungkin diperlukan untuk mencegah perdarahan dan syok.
Pencegahan Demam Berdarah
Karena DBD belum memiliki pengobatan spesifik, pencegahan adalah langkah terbaik. Beberapa cara untuk mencegah penularan DBD meliputi:
- Menghilangkan Sarang Nyamuk
Menguras dan membersihkan wadah air secara rutin, serta menutup tempat penampungan air, akan mengurangi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes. - Memakai Losion Anti-Nyamuk dan Kelambu
Menggunakan losion anti-nyamuk dan memasang kelambu di tempat tidur, terutama untuk anak-anak dan orang yang tidur di siang hari, dapat melindungi diri dari gigitan nyamuk. - Menanam Tanaman Pengusir Nyamuk
Tanaman seperti lavender, sereh, dan bunga rosemary bisa membantu mengusir nyamuk karena aroma khasnya. - Menggunakan Insektisida dan Fogging
Di daerah yang memiliki kasus DBD tinggi, pemerintah sering melakukan fogging atau penyemprotan insektisida untuk mengurangi populasi nyamuk. - Memakai Pakaian Panjang
Menggunakan pakaian panjang bisa melindungi kulit dari gigitan nyamuk, terutama saat berada di luar ruangan.
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit serius yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes. Penting untuk mengenali gejala awal DBD agar bisa mendapatkan perawatan yang tepat. Jika sudah mengalami tanda-tanda parah, segera cari bantuan medis untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Pencegahan tetap menjadi langkah utama untuk mengurangi risiko penularan, terutama di daerah yang rawan demam berdarah. Dengan langkah pencegahan yang tepat, kita dapat melindungi diri dan keluarga dari ancaman penyakit ini.
Baca Juga: Kasus Cacar Monyet di Indonesia: Apa yang Perlu Kita Ketahui?
Sumber: Demam Berdarah