Blooming Healthcare

Ciri-Ciri Demam Berdarah yang Sudah Parah pada Anak

Vaksin Influenza untuk Anak

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit serius yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Pada anak-anak, penyakit ini sering kali diawali dengan gejala ringan yang dapat menyerupai penyakit demam biasa. Namun, jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, kondisi ini bisa berkembang menjadi parah dan bahkan mengancam nyawa. Maka dari itu, penting bagi para orang tua dan pengasuh untuk memahami ciri-ciri demam berdarah yang sudah parah pada anak sehingga bisa mengambil tindakan segera untuk mendapatkan perawatan medis yang diperlukan.

demam berdarah parah

Proses Terjadinya Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam berdarah disebabkan oleh gigitan nyamuk betina dari jenis Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Nyamuk-nyamuk ini dapat terinfeksi virus dengue ketika mereka mengisap darah dari seseorang yang sedang mengalami viremia, yaitu kondisi di mana virus dengue berada di dalam aliran darah.

Setelah virus dengue masuk ke tubuh nyamuk, ia tidak langsung aktif. Virus ini akan berdiam selama sekitar 12 hari dalam tubuh nyamuk dalam sebuah fase yang disebut masa inkubasi. Setelah masa inkubasi ini selesai, virus dengue menjadi aktif dan siap untuk menulari manusia lainnya.

Penularan demam berdarah ke manusia terjadi ketika nyamuk yang membawa virus menggigit manusia. Virus tersebut kemudian masuk ke aliran darah manusia dan mulai menginfeksi sel-sel sehat. Tubuh manusia akan mengenali kehadiran virus ini sebagai ancaman, sehingga sistem imun merespons dengan menghasilkan antibodi khusus yang bekerja sama dengan sel darah putih untuk melawan infeksi. Selama masa inkubasi virus dengue di tubuh manusia, proses infeksi ini berlangsung hingga akhirnya muncul gejala demam berdarah. Gejala tersebut biasanya timbul sekitar 4–15 hari setelah seseorang digigit oleh nyamuk yang terinfeksi virus DBD.

Tahapan Perkembangan Gejala DBD pada Anak

Gejala DBD pada anak bisa berkembang secara bertahap dan umumnya dibagi dalam tiga fase: fase demam, fase kritis, dan fase pemulihan. Fase demam biasanya terjadi pada hari pertama hingga ketiga sejak anak terinfeksi. Pada fase ini, anak akan mengalami demam tinggi yang bisa mencapai lebih dari 38 derajat Celsius, disertai sakit kepala, nyeri otot dan sendi, serta lemas. Setelah itu, demam akan menurun di fase kritis, biasanya pada hari ketiga hingga hari keenam. Fase inilah yang perlu diwaspadai karena meskipun demam turun, risiko kebocoran pembuluh darah dan penurunan trombosit justru meningkat. Fase terakhir adalah fase pemulihan, ketika gejala mulai mereda dan kondisi anak membaik.

Ciri-Ciri DBD Parah pada Anak

Pada kasus demam berdarah yang parah, ada beberapa ciri khusus yang menunjukkan bahwa kondisi anak memerlukan penanganan medis segera. Berikut adalah beberapa tanda-tanda DBD yang sudah parah pada anak:

1. Demam Tinggi yang Tak Kunjung Reda 

    Pada umumnya, demam berdarah dimulai dengan demam tinggi. Namun, jika anak mengalami demam yang tak kunjung reda meskipun sudah mencapai fase kritis, ini bisa menjadi tanda bahaya. Demam yang terus-menerus bisa mengindikasikan adanya komplikasi, seperti infeksi sekunder atau respons tubuh yang sangat lemah terhadap virus.

    2. Nyeri Perut Parah 

      Salah satu gejala parah dari demam berdarah adalah nyeri perut yang sangat mengganggu. Nyeri perut ini biasanya disebabkan oleh kebocoran cairan dari pembuluh darah yang memicu pembengkakan pada organ-organ dalam perut. Jika anak mengeluhkan nyeri perut yang tak tertahankan, terutama di bagian perut kanan atas, segera bawa ke fasilitas kesehatan.

      3. Muntah Terus-Menerus 

        Muntah yang terjadi lebih dari tiga kali sehari dapat menjadi tanda DBD yang sudah parah. Muntah terus-menerus menyebabkan kehilangan cairan yang cepat, sehingga anak berisiko mengalami dehidrasi. Hal ini juga bisa mengindikasikan bahwa tubuh sedang berjuang melawan infeksi yang semakin berat.

        4. Pendarahan di Gusi atau Hidung 

          Ciri lain dari demam berdarah yang sudah parah adalah terjadinya pendarahan spontan, seperti dari gusi atau hidung. Pendarahan ini disebabkan oleh penurunan jumlah trombosit yang bertugas dalam pembekuan darah. Selain itu, munculnya bintik-bintik merah atau purpura pada kulit anak juga bisa menjadi tanda adanya pendarahan kecil di bawah kulit.

          5. Darah dalam Urine, Tinja, atau Muntahan 

            Ketika anak mengalami demam berdarah yang parah, pendarahan mungkin terjadi di berbagai organ, termasuk dalam saluran pencernaan dan saluran kemih. Hal ini bisa mengakibatkan munculnya darah dalam urine, tinja, atau muntahan anak. Jika tanda-tanda ini terlihat, maka kondisi anak memerlukan tindakan medis segera.

            6. Sesak Napas atau Sulit Bernapas 

              Pada tahap yang parah, cairan dapat bocor dari pembuluh darah dan masuk ke rongga dada atau paru-paru, sehingga menyebabkan sesak napas atau kesulitan bernapas. Anak mungkin terlihat ngos-ngosan, bernapas cepat, atau merasa tidak nyaman saat berbaring. Kondisi ini sangat berbahaya dan memerlukan penanganan medis yang segera.

              7. Penurunan Kesadaran atau Lemas Parah 

              Jika anak mengalami lemas yang sangat parah hingga kesadaran mulai menurun atau sulit diajak berinteraksi, kondisi ini bisa mengindikasikan bahwa DBD telah mencapai tahap kritis. Penurunan kesadaran ini bisa terjadi akibat penurunan tekanan darah yang drastis atau syok yang disebabkan oleh kebocoran cairan dari pembuluh darah.

              8. Iritabilitas dan Gelisah 

              Pada anak-anak yang lebih kecil, mereka mungkin tidak bisa mengungkapkan apa yang dirasakan secara jelas, tetapi akan menunjukkan tanda-tanda iritabilitas atau gelisah. Jika anak tampak sangat rewel, menangis tanpa sebab yang jelas, atau tampak kesakitan, bisa jadi tubuhnya sedang berjuang melawan kondisi yang memburuk akibat infeksi demam berdarah.

              Penanganan DBD yang Sudah Parah pada Anak

              Jika Anda menemukan ciri-ciri di atas pada anak yang terkena demam berdarah, segera bawa anak ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Di rumah sakit, anak akan mendapatkan perawatan intensif seperti pemberian cairan infus untuk mencegah dehidrasi, pemantauan jumlah trombosit, dan observasi terhadap kemungkinan perdarahan. Beberapa tindakan yang mungkin dilakukan meliputi:

              • Terapi Cairan Intravenous (IV): Cairan infus sangat penting untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat kebocoran pembuluh darah. Terapi cairan yang memadai akan membantu menjaga tekanan darah dan mencegah syok.
              • Pemantauan Trombosit: Trombosit akan dipantau secara berkala untuk memastikan anak tidak mengalami penurunan jumlah trombosit yang berisiko memicu perdarahan serius. Jika trombosit turun hingga di bawah batas normal, pemberian trombosit mungkin diperlukan.
              • Obat Pereda Nyeri dan Demam: Obat yang aman untuk anak akan diberikan untuk membantu meredakan nyeri dan menurunkan demam. Namun, penggunaan aspirin dan ibuprofen harus dihindari karena dapat meningkatkan risiko perdarahan.
              • Pemantauan Tanda Vital: Tim medis akan terus memantau tanda-tanda vital anak, termasuk tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh, dan laju pernapasan, untuk mendeteksi adanya komplikasi sejak dini.

              Cara Pencegahan DBD pada Anak

              Karena demam berdarah disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti, pencegahan terbaik adalah dengan mengurangi paparan anak terhadap gigitan nyamuk. Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah DBD pada anak meliputi:

              • Menjaga Kebersihan Lingkungan: Pastikan lingkungan tempat tinggal bersih dan bebas dari genangan air yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Buang air yang menggenang di wadah-wadah kecil di sekitar rumah, seperti pot bunga atau kaleng bekas.
              • Memakai Kelambu atau Obat Nyamuk: Pasang kelambu di tempat tidur anak, terutama saat tidur siang atau malam hari. Penggunaan obat nyamuk juga bisa membantu menghindari gigitan nyamuk.
              • Memakaikan Baju Tertutup: Pastikan anak mengenakan baju lengan panjang dan celana panjang, terutama saat berada di luar ruangan atau di tempat yang berpotensi banyak nyamuk.
              • Penyemprotan Anti Nyamuk: Melakukan fogging secara berkala di lingkungan tempat tinggal, terutama di musim hujan, bisa membantu mengurangi populasi nyamuk pembawa virus dengue.

              Demam berdarah dengue pada anak bisa menjadi kondisi yang serius jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Memahami ciri-ciri DBD yang sudah parah pada anak sangat penting untuk mencegah komplikasi yang mengancam jiwa. Dengan mengetahui tanda-tanda bahaya seperti demam tinggi berkelanjutan, nyeri perut parah, pendarahan, dan kesulitan bernapas, orang tua bisa segera mengambil tindakan dengan membawa anak ke fasilitas kesehatan. Selain itu, upaya pencegahan seperti menjaga kebersihan lingkungan dan melindungi anak dari gigitan nyamuk juga sangat penting untuk mengurangi risiko DBD.

              Baca Juga: Yuk Cari Tahu Seputar Injeksi Vitamin C 1000 mg

              Sumber: Ibu Wajib Tahu, Ini Fase Demam Berdarah pada Anak

              Untuk Informasi selanjutnya Anda bisa kunjungi Website di https://bloominghealthcare.id kami atau hubungi kami via whatsapp