Blooming Healthcare

Virus Polio: Pemahaman tentang Penyakit dan Dampaknya

Polio, atau poliomyelitis, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio. Penyakit ini telah menjadi perhatian global karena potensi dampaknya yang parah, termasuk kelumpuhan permanen dan bahkan kematian. Meskipun polio hampir punah di banyak negara berkat program vaksinasi yang luas, virus ini masih menjadi ancaman di beberapa daerah. Artikel ini akan membahas tentang virus polio, cara penyebarannya, gejala, pengobatan, serta upaya pencegahannya.

Vaksinasi Polio Dosis

Apa Itu Virus Polio?

Virus polio adalah virus RNA yang termasuk dalam genus Enterovirus. Virus ini memiliki tiga serotipe: poliovirus tipe 1, 2, dan 3. Masing-masing serotipe dapat menyebabkan penyakit yang sama, namun serotipe tipe 1 adalah yang paling umum menyebabkan wabah di seluruh dunia. Virus ini terutama menginfeksi anak-anak, tetapi orang dewasa juga dapat terinfeksi, meskipun gejalanya biasanya lebih ringan.

Cara Penyebaran Virus Polio

Virus polio menyebar melalui rute fecal-oral, yang berarti virus dapat ditularkan ketika seseorang mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi dengan tinja yang mengandung virus. Beberapa cara penyebaran polio antara lain:

1. Kondisi Sanitasi yang Buruk: 

Di daerah dengan sanitasi yang tidak memadai, risiko penyebaran polio virus menjadi lebih tinggi. Kurangnya akses ke air bersih dan fasilitas kesehatan dapat meningkatkan kemungkinan penularan.

2. Kontak Langsung: 

Virus dapat menyebar dari orang ke orang melalui kontak langsung dengan sekresi tubuh yang terinfeksi, seperti air liur, tinja, atau cairan dari hidung.

3. Wabah: 

Di daerah yang tidak memiliki tingkat vaksinasi yang cukup, wabah polio dapat terjadi. Virus dapat menyebar dengan cepat di komunitas di mana banyak orang tidak divaksinasi.

Gejala Virus Polio

Setelah terpapar virus polio, ada beberapa kemungkinan gejala yang dapat muncul. Gejala ini bervariasi tergantung pada tingkat keparahan infeksi:

Infeksi Asimptomatik: 

Sekitar 90% orang yang terinfeksi polio tidak menunjukkan gejala sama sekali. Mereka tidak sadar bahwa mereka terinfeksi, tetapi tetap dapat menularkan virus kepada orang lain.

Gejala Ringan: 

Sekitar 5-10% orang yang terinfeksi akan mengalami gejala ringan yang mirip dengan flu, seperti:

  • Demam
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot dan sendi
  • Mual

Polio Non-Paralitik: 

Beberapa orang dapat mengalami polio non-paralitik, yang ditandai dengan gejala lebih parah, termasuk nyeri punggung dan kekakuan. Gejala ini dapat berlangsung selama beberapa minggu dan akan sembuh dengan sendirinya.

Polio Paralitik: 

Ini adalah bentuk paling serius dari polio dan terjadi pada sekitar 1 dari 200 infeksi. Gejala ini dapat meliputi:

  • Kelemahan otot mendadak
  • Kesulitan bernapas
  • Kesulitan menelan
  • Kelumpuhan pada satu atau lebih anggota tubuh

Komplikasi Virus Polio

Polio dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, terutama pada bentuk paralitik. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi adalah:

1. Kelumpuhan Permanen: 

Sekitar 5-10% orang yang mengalami polio paralitik akan mengalami kelumpuhan permanen, yang dapat mempengaruhi kemampuan bergerak dan fungsi tubuh.

2. Sindrom Post-Polio: 

Beberapa orang yang selamat dari polio dapat mengalami sindrom post-polio beberapa dekade kemudian, yang ditandai dengan kelelahan, nyeri otot, dan kelemahan yang memburuk.

3. Masalah Pernapasan: 

Polio dapat memengaruhi otot pernapasan, menyebabkan kesulitan bernapas, dan memerlukan bantuan medis.

Cara Mencegah Penyakit Polio

Setelah memahami penyebab dan gejala penyakit polio, Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana cara untuk mencegahnya.

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, penyakit polio dapat dicegah melalui vaksinasi polio. Vaksin ini berfungsi untuk membantu tubuh mengenali polio, sehingga tubuh dapat membangun sistem kekebalan yang efektif dalam melawan virus tersebut.

Vaksin polio terdiri dari dua jenis, yaitu vaksin oral (yang diberikan melalui mulut) dan vaksin injeksi (suntikan). Vaksin injeksi biasanya diberikan setidaknya satu kali, yaitu pada usia 4 bulan. Vaksinasi polio dilakukan untuk anak-anak dengan memberikan empat dosis. Berikut adalah ketentuan pemberian dosis vaksinasi polio:

  • Dosis 0: Diberikan saat baru lahir hingga usia 1 bulan.
  • Dosis pertama: Diberikan saat anak berusia 2 bulan.
  • Dosis kedua: Diberikan saat anak berusia 3 bulan.
  • Dosis ketiga: Diberikan saat anak berusia 4 hingga 6 bulan.
  • Dosis keempat (booster): Diberikan saat anak berusia 18 bulan.

Itulah penjelasan mengenai penyakit polio yang belakangan ini banyak dibahas di Indonesia. Jadi, polio merupakan penyakit yang dapat dicegah melalui vaksinasi pada masa kanak-kanak.

Pengobatan Virus Polio

Saat ini, tidak ada pengobatan khusus untuk infeksi polio virus. Perawatan lebih berfokus pada mengelola gejala dan mencegah komplikasi. Beberapa pendekatan pengobatan yang dapat dilakukan adalah:

Rehabilitasi: 

Terapi fisik dan okupasi dapat membantu meningkatkan kekuatan otot dan fungsi bagi mereka yang mengalami kelumpuhan.

Obat: 

Obat-obatan antispasmodik dapat digunakan untuk mengurangi ketegangan otot yang disebabkan oleh polio.

Dukungan Respiratori: 

Bagi pasien yang mengalami kesulitan bernapas, dukungan pernapasan seperti ventilator mungkin diperlukan.

Upaya Pencegahan Virus Polio

Vaksinasi adalah cara paling efektif untuk mencegah infeksi polio. Ada dua jenis vaksin yang digunakan untuk mencegah polio:

1. Vaksin Polio Oral (OPV): 

Vaksin ini diberikan melalui tetesan oral dan mengandung polio yang dilemahkan. Vaksin ini dapat membantu membangun kekebalan di seluruh komunitas.

2. Vaksin Polio Inaktif (IPV): 

Vaksin ini diberikan melalui suntikan dan mengandung virus polio yang sudah dinonaktifkan. IPV lebih sering digunakan di negara-negara dengan tingkat polio yang rendah.

Kesadaran Masyarakat

Kesadaran tentang pentingnya vaksinasi polio sangat penting untuk mencegah penyebaran virus. Masyarakat harus diberi informasi mengenai manfaat vaksinasi dan risiko yang terkait dengan infeksi virus polio. Kampanye vaksinasi yang melibatkan komunitas juga dapat membantu meningkatkan tingkat vaksinasi di daerah-daerah yang berisiko.

Virus polio adalah ancaman serius yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan komplikasi lainnya. Meskipun hampir punah di banyak negara berkat vaksinasi, virus ini masih menjadi perhatian di beberapa daerah. Memahami cara penyebaran, gejala, dan upaya pencegahan sangat penting dalam upaya menghilangkan polio secara global. Dengan meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam program vaksinasi, kita dapat berharap untuk melindungi generasi mendatang dari ancaman polio. Cari tahu lebih lanjut tentang (Penyakit Polio: Pemahaman, Vaksinasi, dan Virus Polio)

Sumber:  Apa itu Polio? Ini Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Untuk Informasi selanjutnya Anda bisa kunjungi Website di https://bloominghealthcare.id kami atau hubungi kami via whatsapp