Blooming Healthcare

Manfaat dan Cara Pemberian Vaksin Hepatitis B pada Bayi

Apa Itu Vaksin Hepatitis B?

Vaksin Hepatitis B untuk Dewasa

Vaksin hepatitis B adalah vaksin penting yang harus diberikan kepada bayi untuk mencegah infeksi virus hepatitis B yang dapat merusak organ hati. Vaksin ini mengandung antigen vsayairus hepatitis B (HBsAg) yang telah dinonaktifkan, yang berfungsi untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar memproduksi antibodi penangkal virus hepatitis B.

Sebagai vaksin wajib bagi bayi, vaksin hepatitis B sangat penting untuk melindungi bayi dari infeksi. Menurut American Academy of Pediatrics, memberikan vaksin hepatitis B kepada bayi dalam waktu 24 jam setelah lahir terbukti efektif dalam mencegah penularan infeksi hepatitis B dari ibu ke bayi. Biasanya, vaksin ini diberikan dalam beberapa dosis dengan jadwal yang telah ditentukan.

Siapa yang Membutuhkan Vaksin Hepatitis B?

Vaksin hepatitis B direkomendasikan terutama untuk bayi usia 0 hingga 18 bulan. Namun, jika bayi belum menerima vaksin ini, anak di usia 2 hingga 18 tahun juga perlu mendapatkan imunisasi hepatitis B. Vaksin ini juga dianjurkan untuk orang dewasa yang memiliki risiko terpapar hepatitis B, seperti:

  • Mereka yang sedang menjalani pengobatan untuk penyakit menular seksual.
  • Mereka yang memiliki pasangan yang terinfeksi hepatitis B.
  • Tenaga medis yang sering berhubungan dengan cairan tubuh atau darah pasien.
  • Mereka yang bepergian ke daerah atau negara dengan tingkat endemis hepatitis B yang tinggi.
  • Cara Pemberian Vaksin Hepatitis B pada Bayi

Vaksin hepatitis B untuk bayi diberikan melalui suntikan ke otot (injeksi intramuskuler). Dosis yang diberikan adalah sekitar 0,5 hingga 1 ml dengan jadwal pemberian yang meliputi:

  • Dosis 1: segera setelah lahir, sebelum usia 24 jam.
  • Dosis 2: usia 2 bulan.
  • Dosis 3: usia 3 bulan.
  • Dosis 4: usia 4 bulan.
  • Dosis 5 (booster): usia 18 bulan.

Untuk bayi yang lahir prematur atau dengan berat badan lahir rendah (BBLR), dosis pertama vaksin hepatitis B bisa ditunda hingga bayi mencapai usia 2 bulan atau berat badan 2.000 gram. Ini karena vaksin tidak akan efektif jika diberikan pada bayi dengan berat badan di bawah 2.000 gram.

Efek Samping Vaksin Hepatitis B pada Bayi

Setelah menerima vaksin hepatitis B, bayi mungkin mengalami beberapa efek samping ringan seperti demam dan nyeri di tempat suntikan. Ini adalah reaksi normal tubuh saat membangun kekebalan terhadap antigen vaksin. Jika bayi mengalami demam, Anda bisa mengatasi dengan cara:

  1. Mengompres area suntikan dengan dingin.
  2. Memberikan cairan yang cukup seperti ASI atau air buah.
  3. Memastikan bayi memakai pakaian yang nyaman, tidak terlalu tebal atau tipis.
  4. Menjaga suhu ruangan tetap sejuk.
  5. Memberikan obat penurun demam jika diperlukan.

Meskipun jarang, vaksin hepatitis B juga bisa menyebabkan reaksi alergi parah. Jika bayi menunjukkan gejala seperti ruam merah, pembengkakan pada tenggorokan atau wajah, sesak napas, atau jantung berdebar, segera hubungi tenaga medis.

Siapa yang Membutuhkan Vaksin Hepatitis B?

Siapa yang sebenarnya memerlukan vaksin hepatitis B? Jawabannya sederhana: hampir semua bayi, dan bahkan beberapa orang dewasa. Vaksin ini dianjurkan untuk bayi dari usia 0 hingga 18 bulan. Tapi, jika bayi belum mendapatkan vaksin ini, anak-anak yang lebih besar, hingga usia 18 tahun, juga perlu mendapatkan imunisasi tersebut.

Selain untuk bayi dan anak-anak, disarankan juga vaksin hepatitis B untuk orang dewasa yang memiliki risiko tinggi terpapar virus ini. Misalnya, jika Anda atau pasangan Anda memiliki hepatitis B, atau jika Anda bekerja di bidang kesehatan dengan risiko terpapar darah dan cairan tubuh, vaksin ini sangat penting. Bagi mereka yang bepergian ke daerah yang memiliki tingkat endemis hepatitis B yang tinggi, vaksin ini juga dianjurkan untuk melindungi diri dari infeksi.

Cara Pemberian Vaksin Hepatitis B pada Bayi

Saat bayi seseorang mendapatkan vaksin hepatitis B, vaksin ini diberikan melalui suntikan intramuskuler, yaitu suntikan yang dilakukan pada area otot. Biasanya, dosis vaksin hepatitis B adalah sekitar 0,5 hingga 1 ml. Dosis ini diberikan dalam jadwal tertentu untuk memastikan perlindungan yang maksimal:

Dosis 1: Segera setelah lahir, dalam waktu 24 jam pertama.

Dosis 2: Pada usia 2 bulan.

Dosis 3: Pada usia 3 bulan.

Dosis 4: Pada usia 4 bulan.

Dosis 5 (booster): Pada usia 18 bulan.

Untuk bayi prematur atau bayi yang lahir dengan berat badan rendah, dosis pertama vaksin mungkin perlu ditunda hingga bayi mencapai berat badan 2.000 gram atau usia 2 bulan. Ini karena vaksin tidak bekerja dengan baik pada bayi yang lahir dengan berat badan sangat rendah.

Efek Samping Vaksin Hepatitis B pada Bayi

Setelah bayi seseorang mendapatkan vaksin hepatitis B dan memantau dengan seksama untuk memastikan tidak ada efek samping serius. Efek samping yang paling umum adalah demam ringan dan nyeri di tempat suntikan. Ini adalah reaksi normal karena tubuh sedang membangun kekebalan terhadap antigen vaksin. Bila bayi mengalami demam, berikut cara-cara yang dilakukan untuk meredakannya:

Kompres Dinginkan Area Suntikan

Ini membantu mengurangi nyeri dan bengkak di tempat suntikan.

Perbanyak Cairan

Memberikan ASI atau air buah yang cukup membantu menjaga hidrasi dan mengurangi demam.

Kenakan Pakaian yang Nyaman: Pastikan pakaian bayi tidak terlalu tebal atau tipis untuk menjaga suhu tubuhnya.

Jaga Suhu Ruangan

Menjaga suhu ruangan tetap sejuk juga membantu mengurangi ketidaknyamanan bayi.

Obat Penurun Demam: Jika diperlukan, berikan obat penurun demam sesuai anjuran dokter.

Meskipun jarang, vaksin hepatitis B bisa menyebabkan reaksi alergi parah. Jika bayi menunjukkan gejala seperti ruam kemerahan, pembengkakan pada tenggorokan atau wajah, sesak napas, atau jantung berdebar, segera menghubungi tenaga medis. Reaksi alergi ini sangat jarang terjadi, tetapi penting untuk tetap waspada.

Vaksin hepatitis B adalah langkah penting dalam melindungi bayi dari infeksi virus hepatitis B yang bisa berpotensi merusak hati. Vaksin ini adalah salah satu bentuk tanggung jawab kita sebagai orang tua untuk memastikan kesehatan anak. Dengan mengikuti jadwal pemberian vaksin yang telah ditetapkan dan memantau efek sampingnya dengan baik, seseorang merasa lebih tenang karena tahu seseorang telah melakukan yang terbaik untuk melindungi bayi dari penyakit berbahaya ini.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang vaksin hepatitis B atau cara terbaik untuk memberikan vaksin ini kepada bayi Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis. Mereka dapat memberikan panduan lebih lanjut dan membantu memastikan bahwa bayi Anda mendapatkan perlindungan yang diperlukan.

Vaksin hepatitis B adalah langkah penting dalam melindungi bayi dari infeksi virus hepatitis B yang bisa berpotensi merusak hati. Vaksin ini adalah salah satu bentuk tanggung jawab kita sebagai orang tua untuk memastikan kesehatan anak. Dengan mengikuti jadwal pemberian vaksin yang telah ditetapkan dan memantau efek sampingnya dengan baik, seseorang merasa lebih tenang karena tahu seseorang telah melakukan yang terbaik untuk melindungi bayi dari penyakit berbahaya ini. Jangan lupa untuk selalu konsultasikan dengan tenaga medis jika ada pertanyaan atau kekhawatiran lebih lanjut tentang vaksin hepatitis B untuk bayi Anda.

Sumber: Ini Manfaat dan Cara Pemberian Vaksin Hepatitis B pada Bayi

Untuk Informasi selanjutnya Anda bisa kunjungi Website di https://bloominghealthcare.id kami atau hubungi kami via whatsapp