Kolesterol sering kali dipandang sebagai musuh utama kesehatan, namun sebenarnya, kolesterol adalah zat penting yang dibutuhkan tubuh. Masalah muncul ketika kadar kolesterol berada pada tingkat yang tidak normal, terutama jika kolesterol jahat (LDL) terlalu tinggi atau kolesterol baik (HDL) terlalu rendah.
Mengetahui dan menjaga kadar kolesterol dalam batas normal sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit serius seperti penyakit jantung koroner, stroke, dan hipertensi. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai kolesterol yang sehat, cara untuk menjaganya, serta pola hidup yang dapat mendukung kesehatan jantung.
Pemeriksaan kadar kolesterol
Pemeriksaan kadar kolesterol sebaiknya dilakukan secara berkala demi memantau kondisi kesehatan secara menyeluruh. Lantas, kapan sebaiknya kita mulai melakukan pemeriksaan kadar kolesterol? Jika Anda merokok, memiliki berat badan berlebih, tekanan darah tinggi, menderita diabetes, atau memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga, disarankan untuk melakukan pemeriksaan sejak usia 20 tahun. Namun, jika Anda tidak merokok dan tidak menderita penyakit-penyakit tersebut, pemeriksaan dapat dimulai pada usia 35 tahun. Jika hasilnya normal, maka pemeriksaan dapat dilakukan setiap 5 tahun. Namun bagi mereka yang memiliki kadar kolesterol tinggi, pemeriksaan sebaiknya dilakukan lebih sering, terutama bagi yang juga menderita diabetes, penyakit jantung, atau gangguan ginjal.
Kolesterol terbagi menjadi dua jenis, yaitu kolesterol baik dan kolesterol jahat. Kolesterol baik (HDL – High Density Lipoprotein) berfungsi mencegah terjadinya ateroma, yaitu penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan lemak. Di sisi lain, kolesterol jahat (LDL – Low Density Lipoprotein) adalah salah satu penyebab utama terbentuknya ateroma. Selain kedua jenis kolesterol tersebut, ada juga lemak dalam bentuk trigliserida yang dapat ditemukan dalam darah.
Ateroma merupakan salah satu pemicu penyakit jantung yang dikenal sebagai aterosklerosis, atau pengerasan pembuluh darah. Ateroma terbentuk dari plak lemak yang menumpuk di dinding arteri. Seiring waktu, plak ini akan menebal dan meluaskan area penyumbatan, sehingga mengganggu aliran darah. Akibatnya, kondisi ini dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, atau masalah kesehatan serius lainnya.
Tingkat kolesterol masing-masing orang dapat bervariasi tergantung pada pola makan dan gaya hidupnya. Setiap individu dapat memiliki kadar kolesterol yang berbeda walaupun mengonsumsi makanan yang sama, dan pada beberapa kasus, kadar kolesterol tinggi bisa disebabkan oleh faktor keturunan. Sebelum memeriksakan kadar kolesterol, Anda disarankan untuk berpuasa selama 9-12 jam. Pengukuran kadar kolesterol dilakukan dengan cara menghitung miligram (mg) kolesterol yang terdapat dalam setiap desiliter (dL) darah.

Apa Itu Kolesterol?
Kolesterol adalah jenis lemak (lipid) yang diproduksi oleh hati dan juga bisa diperoleh dari makanan hewani. Zat ini berperan penting, antara lain dalam:
- Membentuk dinding sel
- Produksi hormon (seperti estrogen dan testosteron)
- Membantu pembentukan vitamin D
- Membantu produksi empedu untuk mencerna lemak
Karena kolesterol tidak larut dalam darah, maka ia diangkut oleh lipoprotein, yaitu partikel protein-lemak yang terdiri dari:
– Low-Density Lipoprotein (LDL): Sering disebut kolesterol “jahat” karena jika kadarnya berlebihan, dapat menumpuk di dinding arteri.
– High-Density Lipoprotein (HDL): Merupakan kolesterol “baik” yang berfungsi membantu mengeluarkan kelebihan kolesterol dari darah.
– Trigliserida: Jenis lemak lain yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung jika kadarnya terlalu tinggi.
Kadar Kolesterol Normal
Berdasarkan pedoman kesehatan dari berbagai organisasi seperti American Heart Association (AHA) dan WHO, kadar kolesterol normal dalam darah adalah:
– Jenis Lipid: Kolesterol total
Faktor yang Mempengaruhi Kadar Kolesterol
Kadar kolesterol dalam tubuh dipengaruhi oleh sejumlah faktor, antara lain:
Pola Makan
Konsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol hewani dapat meningkatkan kadar LDL dalam tubuh.
Berat Badan
Kelebihan berat badan berpotensi meningkatkan trigliserida dan menurunkan kadar HDL.
Aktivitas Fisik
Kurangnya aktivitas fisik dapat menurunkan HDL dan meningkatkan LDL serta trigliserida.
Usia dan Jenis Kelamin
Seiring bertambahnya usia, kadar kolesterol cenderung meningkat. Wanita sebelum menopause biasanya memiliki kadar HDL yang lebih tinggi.
Faktor Genetik
Riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko memiliki kadar kolesterol yang tidak normal.
Kondisi Medis
Beberapa kondisi medis, seperti diabetes, hipotiroidisme, dan penyakit ginjal, juga dapat mempengaruhi kadar kolesterol.
Obat-obatan
Penggunaan obat tertentu, seperti diuretik, steroid, atau pil contraceptive, bisa berpengaruh terhadap kadar kolesterol.
Cara Menjaga Kolesterol Tetap Normal
Menjaga kadar kolesterol dalam batas normal dapat dilakukan dengan disiplin. Berikut beberapa tips yang dapat diterapkan:
✅ 1. Konsumsi Makanan Sehat
– Perbanyak makanan yang kaya serat larut, seperti oatmeal, apel, alpukat, dan kacang-kacangan.
– Pilih lemak sehat, seperti lemak tak jenuh dari minyak zaitun, ikan, dan kacang-kacangan.
– Hindari lemak trans dan jenuh dengan mengurangi konsumsi gorengan, makanan olahan, dan daging berlemak.
– Batasi asupan kolesterol dari sumber-sumber makanan seperti jeroan dan kulit ayam.
✅ 2. Aktif Bergerak
Lakukan olahraga aerobik minimal 30–45 menit setiap hari, setidaknya lima hari dalam seminggu, untuk meningkatkan kadar HDL dan menurunkan LDL. Pilihan olahraga yang dapat dilakukan meliputi jalan kaki cepat, berenang, bersepeda, atau senam.
✅ 3. Berhenti Merokok
Merokok dapat menurunkan HDL dan merusak dinding pembuluh darah, sehingga mempercepat pembentukan plak kolesterol.
✅ 4. Kurangi Konsumsi Alkohol
Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan trigliserida dan membebani kerja hati.
✅ 5. Jaga Berat Badan Ideal
Penurunan berat badan sekitar 5–10% dari total berat badan dapat membantu menurunkan kolesterol total, LDL, dan trigliserida.
✅ 6. Periksa Kesehatan Rutin
Lakukan pemeriksaan darah (lipid panel) secara berkala, minimal setahun sekali, khususnya jika memiliki faktor risiko.
Makanan Penurun Kolesterol Secara Alami
Beberapa jenis makanan yang dapat membantu menurunkan kolesterol secara alami adalah:
- Oatmeal: Kaya akan serat larut.
- Ikan berlemak (seperti salmon dan sarden): Sumber omega-3.
- Kacang-kacangan (seperti almond dan kenari): Mengandung fitosterol.
- Buah beri: Memiliki tinggi kandungan antioksidan dan serat.
- Teh hijau: M mengandung katekin, yang dapat menurunkan LDL.
- Minyak zaitun extra virgin: Lemak sehat yang bisa digunakan sebagai pengganti margarin atau mentega.
Perlukah Mengonsumsi Obat Penurun Kolesterol?
Jika kadar kolesterol sangat tinggi atau tidak menunjukkan perbaikan dengan perubahan gaya hidup, dokter mungkin akan meresepkan obat penurun kolesterol seperti:
– Statin: Mereduksi produksi kolesterol oleh hati.
– Ezetimibe: Menghambat penyerapan kolesterol dari makanan.
– Fibrat dan Niacin: Digunakan jika kadar trigliserida juga tinggi.
– Inhibitor PCSK9: Obat terbaru yang efektif untuk kasus kolesterol yang sangat tinggi atau disebabkan faktor genetik.
Namun, penggunaan obat harus selalu dibicarakan dengan dokter dan tidak boleh menjadi pengganti gaya hidup sehat.
Menjaga kadar kolesterol dalam batas normal sangat penting untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Kolesterol yang seimbang, dengan kadar LDL yang rendah, HDL yang tinggi, dan trigliserida yang terkontrol, akan mendukung tubuh agar tetap berfungsi optimal serta terhindar dari risiko penyakit serius.
Langkah terbaik adalah mulai menerapkan gaya hidup sehat sedini mungkin: dengan pola makan yang tepat, rutin berolahraga, tidak merokok, dan secara berkala memantau kesehatan. Jika diperlukan, pengobatan medis dapat membantu, tetapi tetap harus disertai dengan perubahan gaya hidup. Ingat, kolesterol bukanlah musuh, melainkan komponen penting dalam tubuh asal kadar tetap dalam batas normal.
Baca Juga: Tujuan Pemasangan Infus Menurut Para Ahli
Sumber: Pentingnya Mengetahui Tingkat Kolesterol Normal
