Demam berdarah dengue (DBD) adalah infeksi virus yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Meskipun gejalanya sering kali dimulai dengan ringan, DBD dapat berkembang menjadi kondisi serius yang membutuhkan perawatan intensif. Di tahap parah, DBD dapat menyebabkan perdarahan internal, syok, dan bahkan kematian jika tidak ditangani dengan segera. Memahami ciri-ciri demam berdarah yang sudah parah sangat penting untuk mengenali tanda-tanda bahaya dan segera mendapatkan perawatan medis. Artikel ini akan membahas gejala-gejala demam berdarah yang parah, faktor risiko, dan langkah-langkah penanganan yang dapat dilakukan.
Apa yang Dimaksud dengan Demam Berdarah yang Parah?
Pada kasus demam berdarah yang ringan, gejala umumnya dapat mereda dalam satu hingga dua minggu. Namun, demam berdarah bisa berkembang menjadi lebih parah atau disebut dengan istilah “dengue severe” atau “dengue hemorrhagic fever.” Pada tahap ini, kondisi tubuh pengidap dapat memburuk secara cepat dan memerlukan perawatan di rumah sakit. Beberapa tanda awal yang sering kali menjadi ciri demam berdarah sudah parah meliputi perdarahan, syok, dan penurunan jumlah trombosit yang drastis, yang bisa menyebabkan komplikasi serius.
Gejala demam berdarah dengue (DBD) sering kali tampak “menipu” karena mirip dengan infeksi virus lainnya. Gejala biasanya muncul sekitar 4 hingga 6 hari setelah seseorang terinfeksi virus dengue Penderita DBD umumnya mengalami demam tinggi mendadak dengan suhu lebih dari 38 derajat Celsius. Selain demam, gejala lain yang muncul meliputi sakit kepala parah, nyeri otot, mual, nyeri di bagian ulu hati, serta tanda-tanda perdarahan seperti mimisan, gusi berdarah, dan bintik-bintik merah di kulit.
Demam berlangsung intens pada 1-2 hari pertama, lalu menurun pada hari ke-3. Namun, fase kritis justru terjadi antara hari ke-3 hingga ke-5 saat demam menurun, karena pada masa ini risiko kebocoran cairan dari pembuluh darah dan penurunan trombosit meningkat, sehingga memerlukan pemantauan ketat dan terapi cairan.
Ciri-Ciri Demam Berdarah yang Sudah Parah
Berikut ini adalah ciri-ciri utama yang perlu diwaspadai ketika demam berdarah telah berkembang menjadi tahap parah:
1. Demam Tinggi yang Berkepanjangan
- Demam pada tahap awal DBD biasanya terjadi selama 2-7 hari dengan suhu tubuh mencapai 40°C atau lebih. Jika demam kembali atau tidak kunjung mereda, hal ini dapat menjadi tanda DBD yang mulai parah.
2. Nyeri Perut yang Hebat
- Nyeri perut yang terus-menerus atau semakin parah adalah salah satu gejala yang harus diwaspadai. Kondisi ini bisa menjadi indikasi adanya kerusakan pada pembuluh darah atau organ dalam yang memerlukan penanganan segera.
3. Muntah Terus-Menerus
- Muntah yang berkali-kali tanpa henti adalah gejala umum pada DBD yang parah. Selain mengindikasikan kondisi tubuh yang semakin melemah, muntah yang berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi, yang memperburuk kondisi kesehatan.
4. Perdarahan di Beberapa Bagian Tubuh
- Salah satu tanda paling khas dari demam berdarah yang sudah parah adalah perdarahan. Perdarahan bisa terjadi dari gusi, hidung, dan bahkan di bawah kulit yang terlihat seperti memar. Dalam beberapa kasus, perdarahan juga bisa terjadi pada organ dalam seperti saluran pencernaan, yang membuat feses atau muntahan berwarna gelap.
5. Darah dalam Urine atau Feses
- Tanda lain yang harus diwaspadai adalah adanya darah dalam urine atau tinja. Ini menandakan bahwa pembuluh darah telah mengalami kerusakan yang signifikan, sehingga menyebabkan kebocoran darah ke jaringan tubuh.
6. Penurunan Jumlah Trombosit
- Pada DBD, jumlah trombosit biasanya turun drastis di tahap parah. Trombosit adalah sel darah yang berperan dalam proses pembekuan darah. Jika jumlah trombosit turun terlalu rendah, risiko perdarahan semakin meningkat, dan kondisi ini bisa mengancam jiwa.
7. Sulit Bernapas atau Napas Pendek
- Kesulitan bernapas atau napas yang cepat bisa menjadi pertanda bahwa cairan telah menumpuk di sekitar paru-paru akibat kebocoran pembuluh darah. Ini adalah kondisi serius yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.
8. Kelelahan atau Lemas Ekstrem
- Pada tahap parah, penderita sering merasa sangat lelah atau lemas, bahkan untuk melakukan aktivitas ringan sekalipun. Kondisi ini terjadi karena tubuh mengalami dehidrasi dan kehilangan banyak darah.
9. Iritabilitas atau Gelisah
- Penderita DBD parah dapat mengalami perubahan perilaku seperti menjadi lebih mudah marah atau gelisah. Gejala ini biasanya disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah dan oksigen ke otak.
10. Syok atau Sindrom Syok Dengue
- Salah satu komplikasi yang sangat berbahaya dari DBD adalah sindrom syok dengue. Ini terjadi saat tubuh kehilangan cairan secara drastis akibat kebocoran pembuluh darah. Syok ini bisa menyebabkan tekanan darah menurun drastis, yang bisa berakibat fatal jika tidak segera diatasi.
Faktor Risiko Terjadinya Demam Berdarah yang Parah
Tidak semua penderita DBD akan mengalami gejala parah. Beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan berkembangnya DBD menjadi tahap yang lebih serius, antara lain:
- Usia
- Anak-anak dan lanjut usia memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami DBD parah karena sistem kekebalan tubuh mereka yang lebih rentan.
- Infeksi Kedua Kalinya
- Penderita yang sudah pernah terinfeksi virus dengue sebelumnya dan terkena jenis virus yang berbeda memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami DBD parah.
- Kondisi Kesehatan Lainnya
- Individu dengan kondisi medis tertentu seperti penyakit kronis (misalnya, diabetes, penyakit jantung, dan asma) lebih rentan mengalami gejala parah.
- Kehamilan
- Wanita hamil yang terinfeksi virus dengue lebih berisiko mengalami DBD yang parah. Selain itu, infeksi ini juga bisa berdampak pada janin.
Penanganan Demam Berdarah yang Sudah Parah
Jika seseorang menunjukkan tanda-tanda demam berdarah yang sudah parah, perawatan di rumah sakit menjadi pilihan terbaik. Berikut adalah beberapa langkah penanganan yang biasanya dilakukan di rumah sakit:
- Pemberian Cairan Infus
- Untuk mengatasi dehidrasi dan mengembalikan keseimbangan cairan tubuh, pemberian cairan infus sangat penting. Terutama bagi penderita yang sudah menunjukkan tanda-tanda syok atau kebocoran pembuluh darah.
- Pemantauan Jumlah Trombosit
- Selama perawatan, jumlah trombosit akan dipantau secara rutin. Jika jumlahnya terus menurun dan berada di tingkat kritis, transfusi trombosit mungkin diperlukan untuk mencegah perdarahan lebih lanjut.
- Pemberian Oksigen
- Pada beberapa kasus, penderita mungkin mengalami kesulitan bernapas. Pemberian oksigen melalui alat bantu pernapasan bisa membantu menjaga kadar oksigen dalam darah tetap stabil.
- Perawatan Intensif
- Penderita DBD yang parah mungkin membutuhkan perawatan di unit perawatan intensif (ICU), terutama jika terjadi komplikasi seperti syok atau kegagalan organ.
- Obat Pereda Nyeri dan Demam
- Obat pereda nyeri atau demam seperti paracetamol dapat diberikan untuk membantu menurunkan suhu tubuh dan mengurangi rasa sakit, tetapi tidak disarankan menggunakan aspirin atau ibuprofen, karena dapat meningkatkan risiko perdarahan.
Pencegahan Demam Berdarah yang Parah
Salah satu cara terbaik untuk mencegah demam berdarah yang parah adalah dengan menghindari gigitan nyamuk pembawa virus dengue. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Gunakan kelambu saat tidur dan semprotkan insektisida di area rumah.
- Pasang jaring pada ventilasi dan jendela untuk mencegah nyamuk masuk.
- Gunakan lotion anti-nyamuk, terutama saat berada di luar ruangan.
- Bersihkan genangan air di sekitar rumah yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
- Dapatkan vaksinasi dengue di tempat yang sudah menyediakan layanan ini.
Demam berdarah yang parah adalah kondisi yang memerlukan perhatian dan perawatan segera. Meskipun awalnya terlihat seperti flu biasa, DBD dapat berkembang dengan cepat menjadi kondisi yang mengancam jiwa jika tidak ditangani. Dengan mengenali gejala parah seperti perdarahan, syok, dan demam tinggi yang berkepanjangan, kita bisa segera mencari bantuan medis.
Baca Juga: Memahami Risiko di Balik Suntik Vitamin C Dosis Tinggi
Sumber: Kenali Gejala Berat DBD Yang Harus di Waspadai