Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini lebih sering terjadi di daerah tropis dan subtropis, terutama selama musim hujan. Meskipun demam berdarah dapat menyerang siapa saja, orang dewasa juga berisiko tinggi mengalami gejala yang cukup parah, bahkan hingga berisiko mengancam jiwa. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui gejala DBD pada orang dewasa agar bisa segera melakukan penanganan yang tepat.
1. Gejala Umum Demam Berdarah Dengue
Gejala demam berdarah dengue pada orang dewasa dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Beberapa gejala umum yang sering muncul di awal infeksi meliputi:
Demam Tinggi Mendadak:
Gejala pertama yang paling sering muncul pada orang dewasa yang terinfeksi DBD adalah demam tinggi mendadak, biasanya mencapai suhu sekitar 39-40°C. Demam ini bisa berlangsung selama 2-7 hari dan sering disertai dengan menggigil.
Sakit Kepala:
Sakit kepala yang parah adalah salah satu gejala khas DBD. Sakit kepala biasanya terasa berat di bagian depan atau di sekitar mata, yang sering kali menggangu aktivitas sehari-hari.
Nyeri Otot dan Sendi:
Banyak penderita DBD mengeluhkan nyeri otot dan sendi yang seringkali disebut sebagai “breakbone fever” atau demam yang menyebabkan rasa sakit pada tulang dan sendi. Nyeri ini bisa sangat mengganggu dan membuat penderita merasa lemah.
Mual dan Muntah:
Pada orang dewasa yang terinfeksi DBD, mual dan muntah bisa terjadi akibat infeksi virus yang mempengaruhi saluran pencernaan. Kondisi ini dapat memperburuk dehidrasi dan menurunkan kondisi tubuh.
Ruam Kulit:
Ruam atau bercak merah pada kulit sering muncul sekitar 3-4 hari setelah demam mulai. Ruam ini biasanya dimulai pada wajah dan kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya.
2. Gejala DBD pada Kasus Parah
Beberapa orang dewasa yang terinfeksi DBD dapat mengalami gejala yang lebih parah, terutama jika infeksi tidak segera ditangani atau jika terjadi komplikasi. Gejala-gejala ini perlu mendapatkan perhatian medis segera untuk mencegah kondisi yang lebih serius. Berikut adalah beberapa gejala yang mengindikasikan kondisi DBD yang parah:
- Syok Dengue: Syok dengue adalah kondisi darurat yang bisa mengancam nyawa. Gejala yang muncul pada kondisi ini termasuk penurunan tekanan darah yang drastis, kulit menjadi dingin dan lembab, serta detak jantung yang cepat. Pasien yang mengalami syok dengue memerlukan perawatan intensif segera.
- Perdarahan: Salah satu tanda bahaya dari DBD adalah perdarahan, yang bisa terjadi pada kulit (memar), gusi, hidung, atau bahkan perdarahan internal. Pendarahan ini dapat mengindikasikan bahwa pembuluh darah rusak akibat infeksi virus dengue.
- Kelelahan Berat: Penderita DBD yang parah bisa merasa sangat lelah dan lemah, bahkan setelah demam mereda. Kelelahan ini sering kali berlangsung dalam beberapa hari setelah demam berakhir.
- Nyeri Perut yang Parah: Nyeri perut hebat dan berkelanjutan, terutama di bagian tengah atau bawah perut, bisa menjadi tanda bahwa seseorang mengalami DBD berat. Nyeri ini bisa disertai dengan mual dan muntah yang tidak berhenti.
- Darah dalam Urine atau Tinja: Kondisi DBD yang parah bisa menyebabkan pendarahan di dalam organ tubuh, termasuk ginjal atau saluran pencernaan. Darah dalam urine atau tinja adalah tanda peringatan yang sangat serius dan membutuhkan penanganan medis segera.
3. Kapan Gejala DBD Menjadi Parah?
Pada kebanyakan kasus, gejala demam berdarah dengue akan muncul dalam waktu 4-7 hari setelah seseorang digigit nyamuk yang terinfeksi. Namun, gejala bisa semakin parah pada hari ke-3 atau ke-4 setelah demam turun, yang seringkali menandakan bahwa kondisi pasien telah masuk dalam fase kritis. Pada fase ini, tubuh mungkin mulai menunjukkan tanda-tanda pendarahan atau penurunan jumlah trombosit yang mengarah pada syok.
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya DBD parah pada orang dewasa antara lain:
- Pernah terinfeksi virus dengue sebelumnya: Seseorang yang sudah pernah terinfeksi dengan jenis virus dengue tertentu memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi pada infeksi berikutnya.
- Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah: Orang yang memiliki masalah pada sistem kekebalan tubuh, misalnya orang dengan penyakit kronis seperti HIV/AIDS atau yang sedang menjalani kemoterapi, berisiko lebih tinggi mengalami gejala parah.
- Kondisi Medis Lain: Pasien dengan masalah medis lain, seperti gangguan hati atau ginjal, juga lebih rentan terhadap komplikasi DBD.
4. Penanganan dan Perawatan DBD pada Orang Dewasa
Penanganan demam berdarah dengue pada orang dewasa sangat bergantung pada tingkat keparahan gejala yang muncul. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membantu mengatasi DBD:
- Pemberian Cairan yang Cukup: Dehidrasi adalah salah satu risiko terbesar pada penderita DBD, terutama pada kasus yang lebih parah. Pemberian cairan oral atau infus sangat penting untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.
- Penggunaan Obat Penurun Demam: Obat seperti parasetamol bisa digunakan untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri. Namun, penggunaan obat antiinflamasi non-steroid (NSAID) seperti ibuprofen harus dihindari, karena bisa meningkatkan risiko perdarahan.
- Pemantauan Kondisi: Penderita DBD yang mengalami gejala parah atau memiliki faktor risiko tinggi harus mendapatkan perawatan di rumah sakit untuk pemantauan ketat. Pemantauan trombosit dan tanda-tanda perdarahan sangat penting dalam menangani infeksi ini.
- Transfusi Darah: Pada kasus yang sangat parah, transfusi darah mungkin diperlukan jika terjadi penurunan jumlah trombosit yang drastis atau perdarahan berat.
5. Pencegahan Demam Berdarah Dengue
Karena tidak ada obat yang dapat menyembuhkan DBD secara langsung, pencegahan tetap menjadi langkah terbaik untuk mengurangi risiko infeksi. Beberapa cara pencegahan yang bisa dilakukan antara lain:
- Menghindari Gigitan Nyamuk: Gunakan repelen atau pelindung nyamuk dan tidur di dalam kelambu untuk menghindari gigitan nyamuk pembawa virus dengue.
- Mengurangi Sarang Nyamuk: Pastikan lingkungan bebas dari tempat berkembang biak nyamuk, seperti genangan air pada wadah-wadah yang tidak terpakai.
- Vaksinasi: Di beberapa negara, vaksin dengue sudah tersedia dan direkomendasikan untuk orang yang tinggal di daerah endemik.
Tanda atau Gejala Demam Berdarah pada Orang Dewasa
Demam berdarah pada orang dewasa umumnya ditandai oleh suhu tubuh yang lebih dari 38°C. Gejala lain yang sering muncul meliputi:
- Sakit kepala
- Nyeri pada otot, tulang, atau sendi
- Mual
- Muntah
- Ruam
- Nyeri di belakang mata
- Pembengkakan kelenjar getah bening
Pada umumnya, kasus demam berdarah ringan pada orang dewasa dapat pulih dalam waktu sekitar satu minggu. Namun, dalam beberapa kasus, gejalanya dapat berkembang menjadi lebih parah. Demam berdarah yang parah terjadi ketika pembuluh darah mengalami kerusakan dan kebocoran. Penurunan trombosit yang drastis dapat menyebabkan pendarahan internal, kegagalan organ, bahkan kematian.
Gejala demam berdarah parah biasanya muncul satu atau dua hari setelah demam mereda. Kondisi ini dapat berkembang dengan cepat dan termasuk gejala-gejala berikut:
- Demam tinggi melebihi 40°C
- Nyeri perut yang hebat
- Muntah terus-menerus
- Pendarahan pada gusi atau hidung
- Darah dalam urine, tinja, atau muntah
- Pendarahan di bawah kulit yang menyerupai memar
- Sesak napas
- Kelelahan ekstrem
- Lekas marah atau perasaan gelisah
Mewaspadai tanda-tanda ini sangat penting agar penanganan medis dapat segera diberikan.
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang bisa berbahaya jika tidak segera ditangani dengan tepat. Gejala pada orang dewasa bisa sangat beragam, mulai dari demam tinggi dan sakit kepala hingga gejala yang lebih parah seperti perdarahan dan syok. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda DBD sejak dini dan segera mencari pertolongan medis. Pencegahan dan pengobatan yang tepat adalah kunci untuk menghindari komplikasi serius akibat demam berdarah dengue.
Baca Juga: Paracetamol Infus: Apa Bedanya dengan Parasetamol Biasa?
Sumber: Ciri-Ciri Demam Berdarah pada Orang Dewasa