Melindungi tubuh dari infeksi penyakit tuberkulosis (TBC) yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Infeksi bakteri ini dapat menyebabkan pembentukan
jaringan parut di sistem pernapasan.
Manfaat Vaksin BCG
Mengurangi risiko gejala TBC, seperti demam yang berulang selama lebih dari dua minggu, batuk kronis, penurunan berat badan, kelemahan tubuh, dan keringat berlebihan pada malam hari.
Jadwal Vaksin BCG
Anak-anak: Pemberian segera setelah lahir hingga sebelum usia 2 bulan secara interadermal dengan dosis 0,05 ml. Apabila belum diberikan hingga usia di atas 3 bulan, maka direkomendasikan untuk melakukan Tes Mantoux terlebih dahulu.
Dewasa: Pemberian secara intradermal dengan dosis sebanyak 0,1 ml.
Lansia: Pemberian secara intradermal dengan dosis sebanyak 0,1 ml.
Komposisi Vaksin BCG
Mycobacterium bovis BCG Strain: Vaksin BCG terdiri dari bakteri hidup yang dilemahkan (attenuated) dari strain Mycobacterium bovis. Strain yang paling umum digunakan adalah BCG Pasteur 1173 P2, namun ada beberapa strain lain yang juga digunakan di berbagai negara, seperti BCG Danish 1331, BCG Tokyo 172-1, dan BCG Russian BCG-I.
Stabilisator: Untuk menjaga stabilitas vaksin selama penyimpanan dan transportasi, beberapa stabilisator seperti monosodium glutamate (MSG) atau sorbitol dapat ditambahkan.
Pengencer (Diluents): Vaksin BCG biasanya disediakan dalam bentuk lyophilized (beku-kering) dan harus dilarutkan dengan pengencer steril sebelum digunakan. Pengencer ini biasanya adalah larutan salin fisiologis (0.9% sodium chloride).
Bahan Tambahan Lain: Beberapa vaksin BCG mungkin mengandung jejak dari media pertumbuhan yang digunakan selama proses kultur bakteri, seperti protein dari telur atau bahan lain yang digunakan dalam media kultur.
KIPI Vaksin BCG
Vaksin BCG (Bacille Calmette-Guérin) adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah tuberkulosis (TB). Meskipun umumnya aman, seperti semua vaksin, vaksin BCG dapat menyebabkan beberapa kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Berikut adalah beberapa KIPI yang mungkin terjadi setelah pemberian vaksin BCG:
1. Reaksi Lokal
- Reaksi di Tempat Suntikan: Kemerahan, bengkak, dan rasa sakit di tempat suntikan adalah reaksi lokal yang paling umum. Biasanya, ini akan berkembang menjadi ulkus kecil yang kemudian sembuh menjadi bekas luka.
- Limfadenitis: Pembesaran kelenjar getah bening di dekat tempat suntikan, biasanya di ketiak atau leher. Kadang-kadang kelenjar getah bening yang membesar dapat bernanah dan memerlukan drainase.
2. Reaksi Sistemik
- Demam: Beberapa orang mungkin mengalami demam ringan setelah vaksinasi, namun ini jarang terjadi.
3. Reaksi Kulit
- Bekas Luka: Pada sebagian besar penerima vaksin BCG, bekas luka kecil akan terbentuk di tempat suntikan. Ini adalah reaksi yang diharapkan dan normal.
- Abscess (Abses): Kadang-kadang, abses dapat terbentuk di tempat suntikan. Abses ini bisa terbuka dan mengeluarkan nanah sebelum akhirnya sembuh.
Kontraindikasi Vaksin BCG
Vaksin BCG (Bacille Calmette-Guérin) umumnya aman dan efektif dalam mencegah tuberkulosis (TB), terutama pada anak-anak. Namun, ada beberapa kondisi medis dan situasi di mana vaksin BCG tidak boleh diberikan. Berikut adalah kontraindikasi utama untuk vaksin BCG:
1. Kondisi Kekebalan Tubuh yang Lemah
- HIV/AIDS: Individu dengan infeksi HIV/AIDS atau yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah tidak boleh menerima vaksin BCG. Risiko infeksi BCG menyebar secara sistemik (disebut BCGosis) pada mereka lebih tinggi.
- Pengobatan Imunosupresif: Orang yang sedang menjalani pengobatan dengan obat-obatan imunosupresif, seperti kortikosteroid dosis tinggi atau obat kemoterapi, juga tidak boleh divaksinasi dengan BCG.
2. Kondisi Medis Serius Lainnya
- Leukemia atau Limfoma: Pasien dengan kanker darah atau limfoma harus menghindari vaksin BCG karena risiko infeksi yang lebih tinggi.
- Transplantasi Organ: Orang yang telah menjalani transplantasi organ dan sedang menerima terapi imunosupresif juga tidak boleh divaksinasi dengan BCG.
3. Infeksi Tuberkulosis Aktif
- TB Aktif atau Laten: Individu yang telah terinfeksi Mycobacterium tuberculosis, baik aktif maupun laten, tidak perlu menerima vaksin BCG karena vaksin tidak akan memberikan manfaat tambahan dan bisa menyebabkan reaksi negatif.
4. Reaksi Alergi Sebelumnya
- Alergi terhadap Komponen Vaksin: Individu dengan riwayat reaksi alergi berat terhadap komponen dalam vaksin BCG harus menghindari vaksinasi.
5. Kondisi Kulit Parah
- Dermatitis atau Infeksi Kulit Lainnya: Vaksin BCG sebaiknya tidak diberikan pada area kulit yang mengalami infeksi atau dermatitis parah.
Perhatian Khusus Vaksin BCG
Vaksin BCG (Bacille Calmette-Guérin) digunakan untuk mencegah tuberkulosis (TB). Meskipun umumnya aman dan efektif, ada beberapa perhatian khusus yang perlu diperhatikan untuk memastikan vaksin ini digunakan dengan tepat dan aman.
1. Pemeriksaan Pra-vaksinasi
- Skrining Kondisi Kesehatan: Sebelum vaksinasi, pastikan individu tidak memiliki kondisi medis yang menjadi kontraindikasi, seperti gangguan imunologi atau infeksi TB aktif.
- Uji Mantoux: Tes tuberkulin (Uji Mantoux) dapat dilakukan untuk memastikan bahwa individu tidak terinfeksi TB laten sebelum menerima vaksin BCG.
2. Pemberian pada Bayi dan Anak-Anak
- Usia Ideal: Vaksin BCG biasanya diberikan kepada bayi yang baru lahir di negara-negara dengan prevalensi TB tinggi. Penting untuk mengikuti jadwal imunisasi nasional yang direkomendasikan.
- Bayi Prematur: Pada bayi prematur, vaksinasi mungkin perlu ditunda hingga bayi mencapai usia dan berat badan yang aman untuk menerima vaksin.
3. Penggunaan pada Individu dengan Kondisi Khusus
- Imunosupresi: Individu dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti pasien HIV, pasien yang menerima pengobatan imunosupresif, atau pasien dengan kanker darah, harus dievaluasi secara hati-hati. Vaksin BCG umumnya tidak dianjurkan untuk mereka.
- Riwayat Alergi: Orang dengan riwayat alergi berat terhadap komponen vaksin harus menghindari vaksin BCG.
4. Penanganan dan Penyimpanan Vaksin
- Penyimpanan yang Tepat: Vaksin BCG harus disimpan pada suhu 2-8°C dan dilindungi dari cahaya. Jangan gunakan vaksin yang telah kadaluarsa atau disimpan dengan tidak benar.
- Penggunaan Diluents yang Sesuai: Gunakan hanya pengencer (diluents) yang disediakan oleh pabrik vaksin untuk melarutkan vaksin beku-kering.
5. Teknik Pemberian Vaksin
- Metode Injeksi: Vaksin BCG diberikan secara intradermal (di bawah kulit) di lengan atas. Teknik injeksi yang benar sangat penting untuk mengurangi risiko komplikasi lokal seperti abses.
- Sterilitas: Pastikan semua peralatan yang digunakan steril untuk mencegah infeksi.