Flu Singapura, atau dikenal secara medis sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD), adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dari kelompok enterovirus, terutama Coxsackievirus A16 dan Enterovirus 71. Penyakit ini sering menyerang anak-anak di bawah usia 10 tahun, namun juga bisa dialami oleh orang dewasa, terutama jika daya tahan tubuh sedang menurun.
Flu Singapura umumnya bukan penyakit berbahaya dan dapat sembuh sendiri dalam waktu 7–10 hari, tetapi gejalanya bisa membuat penderita sangat tidak nyaman. Mengetahui ciri-ciri flu Singapura yang mulai sembuh sangat penting agar orang tua dan penderita dapat memantau proses pemulihan dengan baik serta mencegah penularan kepada orang lain.

Mengenal Flu Singapura
Flu Singapura adalah penyakit yang menyerang kulit dan mukosa (mulut, tangan, dan kaki). Virus penyebabnya menular melalui air liur, cairan dari luka lepuh, serta tinja penderita. Penyakit ini mudah menular, terutama di tempat ramai seperti sekolah, taman kanak-kanak, atau tempat penitipan anak. Biasanya, seseorang dapat menularkan virus hingga seminggu setelah gejala muncul, bahkan kadang lebih lama bila virus masih ada dalam tubuh.
Gejala Awal Flu Singapura
Sebelum membahas tanda kesembuhan, penting memahami bagaimana gejalanya berkembang. Flu Singapura umumnya diawali dengan gejala mirip flu ringan, kemudian diikuti ruam dan luka pada kulit.
Berikut urutan gejalanya:
- Demam ringan hingga sedang (37,5–39°C)
- Sakit tenggorokan dan kehilangan nafsu makan
- Lemas dan rewel pada anak-anak
- Munculnya sariawan di mulut – biasanya di lidah, gusi, dan bagian dalam pipi.
- Ruam atau bintik merah di tangan, kaki, dan area bokong – kadang berubah menjadi lepuh kecil.
Gejala mencapai puncak pada hari ke-2 hingga ke-4 setelah muncul demam.
Ciri Flu Singapura Mulai Sembuh
Flu Singapura umumnya membaik secara bertahap. Berikut adalah ciri-ciri flu Singapura yang mulai sembuh dan tidak menular lagi:
1. Demam Menurun dan Suhu Tubuh Normal
Pada fase awal, penderita mengalami demam akibat reaksi tubuh melawan infeksi virus. Saat sistem imun mulai berhasil menekan virus, demam akan turun dan suhu tubuh kembali normal (sekitar 36–37°C).
Biasanya terjadi pada hari ke-3 hingga ke-5 sejak demam pertama kali muncul.
2. Sariawan Mulai Mengering dan Tidak Terlalu Sakit
Salah satu tanda paling khas dari flu Singapura adalah munculnya luka sariawan di mulut. Saat proses penyembuhan, luka mulai mengering, warna kemerahan berangsur pudar, dan rasa perih berkurang.
Penderita juga mulai bisa makan dan minum lebih mudah tanpa nyeri.
3. Ruam dan Lepuh di Kulit Mengering
Bintik merah atau lepuh di tangan, kaki, dan bokong yang awalnya berisi cairan akan mengering secara perlahan tanpa meninggalkan bekas luka dalam.
Warna kulit yang sebelumnya kemerahan akan kembali normal, meskipun kadang terlihat sedikit kehitaman selama beberapa hari.
4. Nafsu Makan Kembali Meningkat
Ketika luka di mulut sudah mulai membaik dan demam menurun, penderita biasanya mulai menunjukkan tanda-tanda lapar dan ingin makan. Ini adalah pertanda baik bahwa tubuh sudah mulai pulih dan membutuhkan energi untuk pemulihan jaringan.
5. Energi dan Aktivitas Kembali Normal
Pada puncak penyakit, penderita biasanya merasa sangat lemas, rewel, atau tidak mau beraktivitas. Namun, ketika flu Singapura mulai sembuh, anak-anak mulai kembali aktif bermain, sementara orang dewasa bisa bekerja atau beraktivitas tanpa merasa kelelahan berlebihan.
6. Tidak Ada Lagi Luka Baru yang Muncul
Salah satu ciri penting masa pemulihan adalah tidak muncul lagi bintik atau lepuh baru. Jika ruam berhenti bertambah dan hanya ada bekas luka lama yang sedang mengering, berarti virus sudah tidak aktif berkembang.
7. Tidur Lebih Nyenyak dan Suasana Hati Membaik
Anak-anak yang mulai sembuh biasanya tidur lebih tenang, tidak rewel, dan lebih ceria. Ini menandakan nyeri akibat luka atau demam sudah hilang dan tubuh mulai pulih sepenuhnya.
Lama Waktu Penyembuhan Flu Singapura
- Hari ke-1–3: Demam, sariawan, dan muncul ruam pertama kali.
- Hari ke-4–6: Demam mulai turun, luka mulut mengering, ruam berhenti bertambah.
- Hari ke-7–10: Luka kulit mengering, energi kembali normal, dan penderita mulai pulih total.
Meski gejala luar tampak membaik, virus masih bisa bertahan dalam tubuh selama beberapa minggu, terutama di feses. Karena itu, penting menjaga kebersihan diri untuk mencegah penularan ulang.
Tips Perawatan agar Flu Singapura Cepat Sembuh
Tidak ada obat khusus untuk menyembuhkan flu Singapura karena penyakit ini disebabkan oleh virus. Namun, perawatan di rumah dapat membantu mempercepat pemulihan dan mengurangi ketidaknyamanan.
1. Istirahat yang Cukup
Istirahat total membantu sistem imun bekerja optimal melawan virus. Anak-anak sebaiknya tidak bersekolah hingga benar-benar sembuh.
2. Minum Banyak Cairan
Dehidrasi sering terjadi karena sariawan membuat anak enggan minum. Pastikan mereka tetap terhidrasi dengan air putih, susu dingin, atau jus tanpa asam (hindari jeruk).
3. Makan Makanan Lembut dan Dingin
Pilih makanan lembut seperti bubur, yogurt, puding, atau sup. Hindari makanan pedas, asam, atau panas karena dapat memperparah luka di mulut.
4. Gunakan Obat Pereda Nyeri Bila Perlu
Obat seperti paracetamol atau ibuprofen dapat digunakan untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri mulut. Namun, hindari pemberian aspirin pada anak-anak.
5. Kompres Dingin pada Ruam atau Lepuh
Kompres lembut dengan kain bersih dan dingin membantu mengurangi rasa gatal atau panas di kulit.
6. Jaga Kebersihan Tubuh dan Lingkungan
- Cuci tangan dengan sabun setiap kali sebelum makan dan setelah ke toilet.
- Bersihkan mainan dan permukaan yang sering disentuh.
- Pisahkan alat makan, handuk, dan perlengkapan pribadi penderita.
7. Hindari Menggaruk Ruam
Menggaruk dapat menyebabkan infeksi sekunder. Potong kuku anak agar tidak melukai kulit yang sedang sembuh.
Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun sebagian besar kasus flu Singapura ringan, segera konsultasikan ke dokter jika muncul gejala berikut:
- Demam lebih dari 39°C yang tidak turun setelah 3 hari.
- Anak tidak mau makan dan minum sama sekali.
- Muncul tanda dehidrasi (mulut kering, jarang buang air kecil).
- Ruam menyebar luas atau terinfeksi (bernanah, bengkak, kemerahan parah).
- Anak tampak sangat lemah, mengantuk terus, atau kesulitan bernapas.
Pada kasus yang jarang, infeksi Enterovirus 71 dapat menyebabkan komplikasi seperti meningitis atau ensefalitis.
Cara Mencegah Penularan Flu Singapura
Karena flu Singapura sangat menular, pencegahan menjadi langkah utama:
- Cuci tangan secara rutin dengan sabun, terutama setelah kontak dengan penderita.
- Jaga jarak dari orang yang sedang sakit.
- Disinfeksi mainan dan peralatan makan anak.
- Ajarkan anak menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin.
- Hindari berbagi makanan atau minuman.
- Istirahat di rumah selama masa infeksi, minimal 7 hari, agar tidak menular ke teman sekolah atau rekan kerja.
Ciri flu Singapura sembuh dapat dikenali dari demam yang menurun, sariawan mengering, ruam tidak bertambah, serta energi tubuh kembali normal. Proses penyembuhan biasanya berlangsung antara 7–10 hari tanpa komplikasi serius. Meskipun tampak ringan, penyakit ini tetap perlu diperhatikan karena mudah menular, terutama pada anak-anak. Dengan istirahat cukup, hidrasi yang baik, dan kebersihan diri yang terjaga, penderita flu Singapura dapat pulih total dan kembali beraktivitas seperti semula. Jika gejala tak kunjung membaik atau muncul tanda-tanda bahaya, segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pencegahan dengan pola hidup bersih tetap menjadi kunci utama untuk menghentikan penyebaran penyakit ini.
Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan layanan lengkap dari Blooming Health Care. Kami menyediakan jasa vaksinasi, infus vitamin, dan perawatan home care profesional langsung ke rumah, aman, nyaman, dan ditangani tenaga medis berpengalaman. Tanpa antre, tanpa repot, cukup hubungi kami dan tim kami akan datang ke lokasi Anda. Blooming Health Care siap melayani Anda dalam Bahasa Inggris, Indonesia, dan Mandarin untuk pengalaman perawatan yang lebih nyaman dan personal.
Blooming Health Care, solusi sehat dan praktis di era modern. Hubungi WA kami 0813 9077 7205 untuk konsultasi lebih lanjut.
Baca Juga: Kesehatan Balita: Pondasi Utama Tumbuh Kembang Anak
Daftar Referensi
- World Health Organization (WHO). (2023). Hand, Foot, and Mouth Disease: Key Facts and Prevention.
- Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2023). Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD): Symptoms and Recovery.
- Mayo Clinic. (2023). Hand-foot-and-mouth Disease: Symptoms and Causes.
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Pedoman Penanganan Flu Singapura pada Anak.
- Cleveland Clinic. (2023). HFMD: Treatment, Recovery, and Prevention Tips.
