Blooming Healthcare

Suntik Vaksin, vitamin, dan infus

Perkuat Imunitas Suntik Vaksin, Vitamin Suntik, dan Infus

Perkuat imunitas Anda dengan layanan suntik vaksin, vitamin suntik, dan infus dari Blooming Health Care untuk kesehatan optimal sepanjang tahun.

Vaksin MR

Sekilas Tentang Campak

Campak menyebabkan komplikasi serius seperti kejang, kerusakan otak, bahkan kematian. Gejala yang muncul meliputi ruam merah di seluruh tubuh, batuk, hidung berair, iritasi mata, dan demam. Campak Jerman dapat mengakibatkan kelainan pada janin yang disebut Sindrom Rubella Kongenital. Gejalanya termasuk ruam merah di seluruh tubuh, demam, dan peradangan pada sendi.

Manfaat Vaksin MR

Vaksin ini dirancang untuk melindungi tubuh dari penyakit Campak (Measles) dan Campak Jerman (Rubella), yang dapat menular melalui droplet saat batuk atau bersin dari individu yang terinfeksi.

Jadwal Vaksin MR

Anak-anak: Untuk anak dapat diberikan 3 dosis pada umur 9 bulan, 18 bulan dan 5 tahun. Namun vaksin ini masih bisa diberikan hingga usia 16 tahun.

Dewasa & Lansia: Untuk orang dewasa dan lansia dianjurkan untuk mendapatkan vaksin MMR.

Komposisi Vaksin MR (Measles-Rubella)

Vaksin MR (Measles-Rubella) digunakan untuk mencegah campak (measles) dan rubella (campak Jerman). Vaksin ini umumnya diberikan dalam program imunisasi nasional di berbagai negara. Berikut adalah komposisi utama dari vaksin MR:

1. Virus Hidup yang Dilemahkan

  • Virus Campak: Virus campak hidup yang dilemahkan, biasanya berasal dari strain Edmonston-Zagreb atau Schwarz.
  • Virus Rubella: Virus rubella hidup yang dilemahkan, biasanya dari strain RA 27/3.

2. Stabilisator

  • Gelatin: Berfungsi sebagai stabilisator untuk menjaga virus tetap aktif selama penyimpanan.
  • Sorbitol: Kadang digunakan untuk menstabilkan komposisi vaksin.

3. Media Kultur

  • Sel Ayam Embryonic Fibroblast: Virus biasanya dikultur dalam sel embrio ayam (chicken embryonic fibroblast cells) untuk produksi massal.

4. Antibiotik (Jejak)

  • Neomisin: Antibiotik ini digunakan selama proses produksi untuk mencegah kontaminasi bakteri. Hanya jejak antibiotik yang mungkin tersisa dalam vaksin akhir.

5. Diluents (Pengencer)

  • Larutan Steril: Vaksin MR biasanya disediakan dalam bentuk beku-kering (lyophilized) dan harus dilarutkan dengan larutan steril, sering kali larutan salin fisiologis (0.9% natrium klorida) sebelum digunakan.

KIPI Vaksin MR (Measles-Rubella)

Vaksin MR (Measles-Rubella) adalah vaksin kombinasi yang digunakan untuk mencegah campak (measles) dan rubella (campak Jerman). Meskipun umumnya aman dan efektif, seperti semua vaksin, vaksin MR dapat menyebabkan beberapa kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Berikut adalah beberapa KIPI yang mungkin terjadi setelah pemberian vaksin MR:

1. Reaksi Lokal

  • Kemerahan dan Pembengkakan: Tempat suntikan mungkin mengalami kemerahan, bengkak, dan rasa sakit. Reaksi ini biasanya ringan dan sementara.
  • Nyeri di Tempat Suntikan: Nyeri ringan di tempat suntikan yang biasanya hilang dalam beberapa hari.

2. Reaksi Sistemik

  • Demam: Demam ringan hingga sedang dapat terjadi dalam 7-12 hari setelah vaksinasi. Demam biasanya berlangsung selama 1-2 hari.
  • Ruam Ringan: Beberapa anak mungkin mengalami ruam ringan yang muncul 7-10 hari setelah vaksinasi dan hilang dalam beberapa hari tanpa pengobatan.
  • Lemas atau Lesu: Beberapa anak mungkin merasa lemas atau lesu selama beberapa hari setelah vaksinasi.

3. Reaksi Alergi

  • Reaksi Alergi Ringan: Reaksi alergi ringan seperti gatal-gatal atau ruam bisa terjadi.
  • Reaksi Alergi Berat (Anafilaksis): Reaksi alergi berat sangat jarang tetapi bisa terjadi. Gejalanya termasuk kesulitan bernapas, pembengkakan wajah dan tenggorokan, dan ruam merah yang menyebar. Ini memerlukan penanganan medis segera.

4. Efek Samping Langka

  • Trombositopenia: Penurunan jumlah trombosit yang sangat jarang terjadi dan biasanya sementara.
  • Radang Otak (Ensefalitis): Sangat jarang, namun beberapa laporan menunjukkan kemungkinan ensefalitis setelah vaksinasi, meskipun risikonya sangat rendah dibandingkan dengan komplikasi dari infeksi campak sebenarnya.
  • Artritis: Beberapa orang, terutama remaja dan orang dewasa, mungkin mengalami nyeri sendi sementara.

Kontraindikasi Vaksin MR (Measles-Rubella)

Vaksin MR (Measles-Rubella) adalah vaksin kombinasi yang digunakan untuk mencegah penyakit campak (measles) dan rubella (campak Jerman). Meski umumnya aman, ada beberapa kondisi di mana vaksin ini tidak boleh diberikan karena dapat menyebabkan risiko kesehatan yang serius. Berikut adalah kontraindikasi utama untuk vaksin MR:

1. Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh

  • Imunodefisiensi Primer atau Sekunder: Individu dengan gangguan imunodefisiensi seperti HIV/AIDS, leukemia, limfoma, atau mereka yang sedang menjalani pengobatan imunosupresif (misalnya kemoterapi) tidak boleh menerima vaksin MR karena risiko infeksi serius dari virus hidup yang dilemahkan dalam vaksin.

2. Riwayat Reaksi Alergi Berat

  • Alergi terhadap Komponen Vaksin: Individu yang pernah mengalami reaksi alergi berat (anafilaksis) terhadap dosis sebelumnya dari vaksin MR atau terhadap salah satu komponen vaksinnya, seperti gelatin atau neomisin, sebaiknya tidak divaksinasi.

3. Kehamilan

  • Wanita Hamil: Vaksin MR tidak boleh diberikan kepada wanita hamil karena risiko infeksi rubella terhadap janin. Wanita usia subur sebaiknya menunda kehamilan setidaknya satu bulan setelah vaksinasi.

4. Infeksi Akut atau Penyakit Berat

  • Infeksi atau Penyakit Akut: Individu dengan penyakit akut atau demam tinggi sebaiknya menunda vaksinasi hingga mereka pulih untuk menghindari potensi komplikasi dan untuk memastikan respons imun yang optimal.

5. Riwayat Trombositopenia

  • Trombositopenia: Individu dengan riwayat trombositopenia atau trombositopenia purpura harus dievaluasi dengan hati-hati sebelum vaksinasi karena ada risiko penurunan jumlah trombosit setelah vaksinasi.

Perhatian Khusus terhadap Vaksin MR (Measles-Rubella)

Vaksin MR (Measles-Rubella) adalah vaksin kombinasi yang digunakan untuk mencegah campak (measles) dan rubella (campak Jerman). Meskipun umumnya aman dan efektif, ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan sebelum dan setelah pemberian vaksin ini:

1. Pemeriksaan Pra-vaksinasi

  • Skrining Kesehatan: Sebelum memberikan vaksin MR, pastikan bahwa penerima vaksin tidak memiliki kontraindikasi seperti gangguan imun, riwayat alergi berat terhadap vaksin atau komponennya, atau kondisi medis lain yang bisa meningkatkan risiko efek samping.

2. Pemberian Vaksin pada Bayi dan Anak-Anak

  • Usia dan Jadwal Vaksinasi: Vaksin MR biasanya diberikan kepada bayi pada usia tertentu sesuai dengan jadwal imunisasi nasional. Pastikan untuk mengikuti petunjuk jadwal yang direkomendasikan oleh otoritas kesehatan setempat.
  • Vaksinasi Ulang: Jika ada kebutuhan untuk vaksinasi ulang (booster dose), pastikan interval antar vaksinasi sesuai dengan pedoman yang berlaku.

3. Efek Samping yang Mungkin Terjadi

  • Reaksi Lokal: Kemerahan, pembengkakan, atau rasa sakit di tempat suntikan adalah reaksi umum yang biasanya ringan dan sementara.
  • Reaksi Sistemik: Demam ringan, ruam kulit ringan, atau kelelahan juga mungkin terjadi setelah vaksinasi. Biasanya, reaksi ini tidak memerlukan perawatan khusus dan akan hilang dengan sendirinya.

4. Pemantauan Pasca Vaksinasi

  • Pemantauan Sementara: Anjurkan untuk memantau kondisi penerima vaksin setelah vaksinasi untuk mendeteksi tanda-tanda reaksi yang tidak biasa, meskipun reaksi serius sangat jarang terjadi.
  • Konsultasi Medis: Jika ada kekhawatiran tentang reaksi yang terjadi setelah vaksinasi, segera konsultasikan dengan dokter atau petugas kesehatan.

5. Penanganan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)

  • Perawatan Lokal: Untuk reaksi lokal seperti kemerahan atau pembengkakan, kompres dingin dapat membantu mengurangi gejalanya.
  • Pemberian Obat: Demam atau ketidaknyamanan ringan dapat diatasi dengan pemberian obat penurun demam yang disetujui oleh dokter.